Kamis, Maret 26, 2009

Hilangnya Fanatisme


Kalau kita mau menegok sejarah hari-hari kampanye Pemilihan Umum dulu, serasa ada kecemasan yang menggelayut di dalamnya. Terdapat rasa kehawatiran besar akibat panasnya suhu politik waktu itu.

Sebab ketika masa-masa kampanye, masalah yang menyangkut keamanan menjadi riskan, bentrokan pendukung antar Partai Politik acap meletup, perilaku anarkisme senantiasa menghantui. Orang rela berbuat apapun, sampai bentrok demi sebuah partainya, fanatismenya terlalu besar.

Bagaimana dengan sekarang? Menengok kondisi kampanye Pemilu legistatif 2009 pada minggu awal, sementara terlihat tenang-tenang saja, tidak ada kekhawatiran sedikitpun mengenai keamanan dalam kampanye. Semuanya terlihat aman, damai, nyaman. Imbuan dari berbagai pihak untuk bersikap santun, terasa sangat dipatuhi.

Kampanye nampak relatif damai, mungkin karena sepi peminat, banyak yang acuh terhadap kampanye besar-besaran. Bahkan sekarang banyak calon legislatif (caleg) yang mengeluh, untuk meramaikan kampanye pencalonannya, para caleg merasa kesulitan untuk mengerahkan masa. Tanpa adanya akomodasi dan transportasi yang jelas, para masyarakat enggan untuk datang. Mereka lebih senang menghabiskan waktunya untuk aktivitasnya sendiri.


Bahkan ketika menghadiri kampanye, yang menjadi pusat perhatian bukan para caleg atau pemimpin partai yang berorasi, melainkan para artis yang menjadi penghibur kampanya. Padahal, dahulu, kampanye adalah ajang musim berkobarnya fanatisme partai, tidak sedikit orang yang berdarah-darah, demi mengahadiri kampanye partainya.

Bisa jadi ini dikarenakan hilangnya fanatisme masyarakat kepada partai politik. Atau bisa jadi sudah tidak ada keterlibatan hati dalam mengikuti kampanye, sehingga apa yang dikoar-koarkan oleh calon legislatif dianggap angin lalu belaka. Karena mengaca pada kepemimpinan sebelumnya banyak kader dari partai tersebut, ketika sudah duduk di singgasana parlemen lupa akan kepentingan rakyat kecil, atau bahkan banyak yang terjerat kasus korupsi.

Sehingga ketika ada kampanye tebuka, masa acuh terhadap orasi yang disampaikan oleh para caleg, dan lebih menarik perhatian artis yang datang karena memang benar-benar menghibur bukan mengumbar janji.



Tidak ada komentar: